Minggu, 08 September 2013

Ciri umum dan cara berburu burung Terkuak (malam hari)



Ciri umum burung Terkuak
Burung Terkuak (Amaurornis pheonicurus) atau bisa disebut Kruak, Kreo, dan Roa-roa adalah burung yang lincah, memiliki bentuk fisik dan perawakan yang cukup menarik. Burung ini disebut dengan terkruak karena memiliki suara yang keras dan terdengar ditelinga seperti terkruakkkk,,,,,,, terkruakkkk,,,, yang terdengar berulang ulang.

Habitat burung Terkuak
Burung tekruak biasa ditemukan di Jawa, Kalimantan, Sumatera, dan Nusa Tenggara. Burung ini cenderung hidup didaerah perairan dataran rendah, tepi hutan di daerah pegunungan, sawah-sawah, danau, rawa-rawa, atau sungai kecil, dan semak-semak ditepi pantai.

Cara Berburu Terkuak
Untuk berburu hewan apapun kita harus tahu mengenai hewan buruan tersebut minimal habitatnya dan tingkah lakunya. Habitat sudah dijelaskan di awal, maka kita harus kelokasi di mana tempat burung tersebut tinggal, jangan berburu di belakang rumah ya,, ntar dimarahin tetangga,, terkecuali kalau belakang rumahnya rawa-rawa,, hehehehe, mengenai tingkahlakunya kita akan gabungkan dengan cara berburunya berikut ini.
Burung ini sangat mudah ditipu dan dipanggil dengan suara panggilan yang direkam, kemudian burung ini juga tidak akan kabur jika terkena cahaya senter yang terang sehingga memermudah kita untuk ngeshoot/menembaknya. Ada bebera yang harus dipersiapkan sebelum berburu yaitu lampu badai atau lampu semprong, dekut/tulup roak (suara roak yang sudah direkam) yang bisa dibunyikan dengan HP, Mp3 yang berspeaker atau tipe recorder. Setelah semua yang diperlukan tadi siap silahkan anda datang kelokasi tempat ruak bersarang dan lakukan hal berikut:

  1. Cari posisi yang enak untuk menembak.
  2. Hidupkan lampu semprong/lampu badai.
  3. Letakkan di tempat yang lantang berjarak kira-kira 10 M (untuk sensasi menembak, tergantung jarak tembak yang sesuai untuk anda) di tempat yang lantang dan mudah dilihat dari tempat menembak.
  4. Hidupkan dekut/tulup (suara kroak yang sudah di rekam) dan letakkan didekat lampu semprong tadi jika belum punya suarannya bisa minta ke akun FB PCP Raflesia disini.
  5. Siapkan posisi menembak anda dan tunggu beberapa saat,, tu... kan keliatan burungnya,,, 
  6. Shoooottttt!! bagian kepala, dada atau pangkal pahanya,,
  7. Matekk dahhh........ goreng....gorengg....
Selamat mencoba,

ctt: jarak bisa di atur,, jika tidak membawa lampu semprong sebenarnya tidak masalah hanya saja burungnya datangnya ngacak,, tidak pada satu titik,, bisa-bisa nabrakin kita.




Selasa, 03 September 2013

Tips Berburu Babi Hutan dengan Gejlug dan PCP Kuningan

       Untuk berburu hama baik itu babi hutan, burung derkuku ataupun tikus,  hal yang perlu diperhatikan adalah mengetahui bagaimana prilaku hewan buruan khususnya babi hutan diantarannya. Babi di suatu daerah cendrunng memiliki prilaku yang konstan seperti alur babi/ pelintasan ketika hewan tersebut mencari makan, waktu mencari makan dan juga waktu berkubang. Yang perlu di ingat bahwa berbeda habitat babi hutan itu, maka prilaku yang disebutkan tadi bisa berbeda juga dengan habitat lain sederhanannya, babi di suatu daerah punya jam kubang, jam makan dan alur yang berbeda dengan babi di daerah lainnya. Yang perlu pemburu lakukan sebelum berburu didaerah baru ataupun lama adalah sebagai berikut:
  1. Melakukan survei lokasi sebelum berburu jika daerah tersebut baru dan anda belum pernah melihat babi didaerah tersebut untuk mengetahui alur babi, tempat makan, apa yang dimakan di daerah tersebut dan bila memungkinkan sarangnnya, serta jangan lupa bertanya pada warga/penjaga kebun kapan babi tersebut melintas/keluar mencari makan. Survei ini juga untuk mengenali daerah sekitar lokasi apakah ada rumah warga atau pondok yang ditunggu.
  2. Menentukan tempat menunggu babi (nyanggong) jika ingin menunggu babi melintas, tentu dari informasi yang diperoleh dari survei. Nyanggong bisa di atas pohon atau dibalik pohon yang dekat dengan pelintasan babi. Jika daerah perkebunan sawit dan karet dan biasannya ketika babi memakan buah sawit/karet terdengar sangat keras seperti orang mematahkan ranting kayu, jadi kita bisa tahu dimana posisi babi tersebut. Disinilah informasi survei alur dibutuhkan sehingga kita bisa menunggu babi dimana nantinya babai akan lewat didekat tempat hewan tersebut sedang makan.
  3. Mengetahui bagaimana reaksi babi/respon babi baik ketika terkena cahaya senter atau ketika bertemu dengan manusia. Disini para pemburu harus berfikir cepat dan bergerak cepat, jika babi tidak merspon dan terkesan cuek ketika terkena cahaya senter atau bertemu manusia, kita bisa berburu mobile/ mengejar sasaran di daerah tersebut namun ingat harus tetap mencaga jarak hingga 20 meter dengan hewan buruan tersebut. Jika babi diam dan terkesan menantang ketika terkena senter atau melihat manusia, sebaiknya perhatikan kemampuan anda menembak dan kestabilan emosi anda,, karena jika tembakan kita meleset maka akan berakibat fatal baik bagi anda maupun warga sekitar perkebunan. Jika babi berlari ketika melihat cahaya senter atau manusia,, itu artinya akan sulit bebrburu di malam hari ketika sedang gelap namun bisa dilakukan pada saat terang bulan dengan cara nyanggong
  4. Menentukan posisi penembak, power, tekanan tabung, peluru dan dan target tembak. Posisi penembak sebaiknya pada jarak 20-30 M dari target (jika sudah ahli bisa lebih). power dianjurkan minimal 3 klik (untuk aman Klik Full). Tekanan tabung dianjurkan minimal 2500 psi. Peluru yang kami sarankan adalah SAMYANG karena memiliki akurasi yang bagus untuk Long Range (Jarak jauh). Jika kita menggunakan Gejlug atau PCP Kuniangan dengan kaliber 4,5 maka kita harus menentukan posisi target yang tepat. Titik bunuh babi hutan adalah pada posisi OTAK dan JANTUNG, Posisi jantung adalah tepat di daerah kaki depan babi dan posisi otak tepat di kepala pada daerah telinga hingga mata. jadi penentuan target ditentukan seperti pada gambar berikut,


  Head Shoot,,,, Sangat Dianjurkan!!

Semoga bermanfaan bagi para hunter-hunter semua......

Jangan Lupa mampir ke Bengkel Kami Di
Jalan Musium ada Plang tegak BENGKEL URUT

Senin, 02 September 2013

Tips Keamanan Pengguna Senapan Angin


  1. Selalu menjaga moncongnya menunjuk arah yang aman. Ada beberapa cara aman untuk "membawa" Senapan angin anda tergantung pada situasi. JANGAN SAMPAI MONCONG MENGARAH KEPADA SESEORANG
  2. Perlakukan setiap senjata seolah-olah itu dalam keadaan terisi. Anda tidak pernah bisa yakin bahwa Anda adalah orang terakhir yang menangani Senapan angin anda tersebut. Jangan pernah menggunakan kata-kata siapa pun tentang apakah Senapan angin anda tersebut tidak dalam keadaan terisi. Selalu memeriksa Senapan angin anda untuk melihat apakah Senapan angin anda tersebut dalam keadaan tidak terisi ketika diambil dari tempat penyimpanan atau diterima dari orang lain. SELALU PERLAKUKAN SENAPAN ANGIN ANDA DALAM KEADAAN TERISI MESKIPUN ANDA TAHU BAHWA SENAPAN ANGIN ANDA TERSEBUT KOSONG
  3. Hanya isi atau kokang Senapan angin anda ketika Anda ingin menembak dan Netralkan jika sasaran tidak ada dalam jangka waktu yang lama (untuk Gejlug dan senapan yang bisa dinetralkan). Sebuah Senapan angin berpeluru tidak mempunyai tempat di dalam rumah
  4. Periksa target dan antara target Anda. Pastikan semua orang yang cukup jelas dari area target sebelum menembak. Periksa belakang dan antara target Anda untuk memastikan Anda memiliki penahan yang aman dan bahwa tidak ada orang atau harta bisa terancam.
  5. Siapa pun menembak atau dekat penembak, harus turut berhati-hati. Juga, semua orang lainnya harus tetap di belakang penembak
  6. Pernah memanjat atau melompat dengan Senapan angin anda? Anda tidak dapat mengendalikan arah moncong jika Anda tersandung atau jatuh. Anda harus aman meletakkan Senapan angin anda kepada seorang teman sementara Anda naik atau melompat lebih dari apa pun
  7. Hindari memantul. Pernah menembak datar permukaan yang keras atau pada permukaan air ? Mimis dapat memantul..!
  8. Jaga moncong tetap jelas. Pernah membiarkan apa pun menghalangi moncong senjata. Jangan biarkan moncong untuk kontak langsung dengan tanah
  9. Senapan angin anda bila tidak digunakan harus selalu diturunkan. Menjaga senjata diturunkan bila tidak digunakan sangat penting untuk keselamatan Anda dan orang lain. Taruh Senapan angin anda sehingga mereka tidak bisa diakses oleh orang lain dan simpan mimis terpisah dari Senapan angin anda
  10. Menghormati hak milik orang lain. Apakah anda berlatih menembak atau berburu, Jika Anda seorang tamu pada lingkungan orang lain, anda harus menjaga dan meninggalkan tempat tersebut persis seperti yang Anda mendatanginya.

Minggu, 01 September 2013

Kopler untuk gejlug standar

       Para rekan-rekan hunter semua yang punya gejlug standar dan ngiler dengan yang dual  (PCP+Gejlug) ? Benerrr... Sengin Gejlug yang bisa diisi dengan gejlug biasa sebagaimana biasanya kita nggejlug atau bisa dipompa dengan pompa height pressure juga -Kalau menurut saya si lebih cocok diberi nama DRP (Dual Refill Procedure) karena lebih cocok dengan maknanya- ,, memang gejlug DRP ini sangat menggiurkan karena kemampuan gejlug ini diisi dengan dua cara, jika kita sedang dihutan dan tidak membawa scuba (Tabung pengisian angin) atau lupa membawa pompa tekanan tinggi, bisa tinggal gejlug saja.

     Hal yang menjadi masalah bagi rekan-rekan adalah jika sudah terlanjur dahulunya punya gejlug yang standar dan munggkin sudah cocok banget,, atau jika dijual sudah agak kurang peminatnya yang gejlug standar (pengisiannya cuma dengan gejlug) dan jika mau beli yang baru lagi yang DRP,, mungkin agak sedikit keberatan karena sudah punya yang lama. Rekan-kan tenang saja, gejlug standar milik kalian bisa dijadikan DRP kok tinggal dipasang kopler kayak gini ni,


       Untuk pemasangannya memang butuh sedikit keahlian,, tapi gak terlalu susah kok cuma butuh gerenda, bor dan baut tanamnya. Untuk carannya kapan-kapan admin post di sini ya,, nantikan post selanjutnya,,,>>>

Tes Akurasi Pcp Raflesia


Jumat, 30 Agustus 2013

Kaplek Peluru (Made In Denmas Paidjo)


         Teman-teman para hunter semua,, untuk mempermudah kita berburu dan tentunya gak bingung cariin peluru di kantong, Kaplek peluru ini sangat membantu sekali. Jika ingin berburu, gantungkan saja di ikat pinggang (sabuk). Dengan itu kita gak bingung mencari peluru jika buruan sedang banyak tinggal cabut dari kaplek yang ada di pinggang. Jika selesai berburu, bisa digantungkan di senapan. Jadi Praktisssssss!!

Babi Korban PCP Raflesia